Jumat, 25 September 2015

Tari Daerah Jawa


Tari Jaipong

Tari Jaipong sangat terkenal di jawa barat bahkan seluruh wilayah Indonesia bahkan diikutkan dalam festifal tarian mancanegara, tarian kebanggaan jawa barat ini merupakan tarian yang mengedepankan keindahan gerakan yang beragam bahkan sebagaian orang menyebut tari jaipong merupakan tarian erotis. Namun bila kita menyimak secara benar tari Jaipong merupakan tarian keindahan yang membuat orang banyak senang melihatnya

Tari Topeng

Tari Topeng berasal dari Cirebon yang sering kita lihat di daerah jawa barat bahkan ditelevisi. Menurut sejarahnya tari topeng Menurut T. Tjetje Somantri (1951) daerah Jawa Barat antara lain Sumedang, Bandung, Garut dan Tasikmalaya pada tahun 1930 didatangi oleh rombongan topeng berupa wayang wong dengan dalangnya bernama Koncer dan Wentar. Berdasarkan data historis inilah teori awal munculnya tari topeng ke Jawa Barat (Priangan) ditetapkan sebagai awal perkembangan Tari Topeng Priangan. Keistimewaan tari Topeng ini. Selama menari, penari menggunakan 3 buah topeng yang berwarna putih, biru dan merak secara bergantian. Topeng putih menggambarkan sifat lembut, topeng biru menggambarkan kelincahan, dan topeng merah menggambarkan sifat buruk dan pemarah. Sehingga karakteristik tarian yang disajikan dalam tari topeng ini berubah-ubah mengikuti topeng yang digunakan penari

Tari Merak


Keindahan Burung Merak menjadi inspirasi bagi orang jawa barat untuk menciptakan tarian yang indah seperti burung merak, tarian merak biasanya berfungsi untuk acara penyambutan tamu kehormatan dan juga bisa dijadikan acara mengiringi kemanten menuju pernikahan dan ini dilakukan oleh adat sunda, Pakaian yang dipakai dibuat semirip burung merak dan kepala di beri mahkota sehingga penari bisa tampil sangat menawan

Tari Wayang

Tari wayang dulu di ciptakan oleh Syekh Syarif Hidayatullah pada abad ke 16 tepatnya di daerah cirebon dan kemudian tersebar sampai seluruh jawab barat
Berdasarkan segi penyajiannya tari wayang dikelompokkan menjadi 3 bagian antara lain :
1.Tari Tunggal yaitu tarian yang dibawakan oleh satu orang penari dengan membawakan satu tokoh pewayangan. Contoh : Tari Arjuna, Gatotkaca, dll
2.Tari berpasangan, yaitu tarian yang dibawakan oleh dua orang penari atau lebih yang keduanya saling melengkapi keutuhan tariannya, contoh : Tari Sugriwa, Subali dll.
3.Tari Massal yang berjumlah lebih dari satu penari dengan tarian atau ungkapan yang sama. Contoh : Tari Monggawa, Badaya.

Drama Tari Wayang Topeng

Berkembang di daerah malang tepatnya didaerah Jabung, Jatiguri, Banjarsari, Kedungmonggo. Drama tari wayang topeng pada  umumnya menggelar cerita tentang Panji.
Didaerah Madura terdapat wayang topeng yang disebut dengan  Topeng Dalang dengan cerita Mahabarata.
Didaerah Situbondo tepatnya di Kraksaan dan Panarukan  dikenal dengan nama wayang Kerteh, nama ini disesuaikan dengan nama dalang wayang topeng sekitar tahun 1930 yaitu Kartosuwignyo.

  Tari Jaranan Buto

Tari ini berkembang didaerah Banyuwangi dan Blitar, Tari jaranan buto ini dipertunjukkan pada Upacara iring-iringan pengantin dan khitanan. Tarian ini serupa dengan tari Jaranan Kepang tetapi kuda-kudanya menggambarkan binatang yang berkepala Raksasa.


  Tari Reog Kendang


Tari ini disebut juga dengan Reog Tulungagung, Karen berkembang didaerah Tuliunggagung dan sekitarnya. Konon tarian ini melukiskan tentang iringan – iringan prajurit kediri ketika hendak menjebak raksasan di kawah gunung Kemput, Kisah tarian ini erat hubungannya dengan legenda terjadinya kota Kediri. Versi lain menyebutkan bahwa tarian ini diilhami oleh permainan gendang prajurit bugis dalam salah satu kesatuan laskar trunojoyo, Alat yang digunakan adalah Tam-Tam  (kendang kecil yang digendong)


    Tari Reog Ponorogo

Merupakan tarian khas kota Ponorogo, Pada tarian ini terdiri dari pemain kuda kepang, Penari dhadak merak, bujang ganong, klana sewandono, thetek melek, penthul dan tembem serta celengan. Tarian ini  diangkat dari cerita panji yangberkisah tentang perjalanan Raden Klana Sewandono meminang putri kediri yang dalam perjalanannya harus berperang dengan  singobarong dengan burung merak diatasnya.


  Tari Glipang


Tari ini berkembang dikalangan masyarakat Mandalungan, Gerak Tarinya kebanyakan mengambil unsur-unsur silat dengan gerakan keras tetapi penuh humor, Penggambaran tarian ini yaitu tentang pemuda-pemuda yang sedang berlatih olah keprajuritan


   Tari Gembu /Gambuh

Tarian ini menggambarkan prajurit yang berlatih perang dengan berbekal senjata keris dan perisai kecil. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu agung dan para raja di daerah Sumenep.


   Tari Remo

Tari ini dipertunjukkan sebagai tarian untuk mengawali pertunjukan ludruk. Jenis tarinya ada 2 yaitu remo gaya putra dan remo gaya putri.


Disaat menari, penarinya sambil menari juga diselingi dengan nyanyi ( ngidung) yang berisi pantun dengan iringan gendhing jula-juli surabayang diteruskan dengan tropongan, ada juga yang dilanjutkan dengan Krucilan atau bahkan ditambah dengan nyanyi gendhing-gendhing kreasi baru. Dalam perkembangannya tari remo dapat berdiri sendiri sebagai tari lepas.
Tokoh-tokoh peanri Remo yang masih terkenal hingga saat ini adalah : Munalifattah  dari Sidoarjo, Bollet dari Jombang, Markaban dari Surabaya.


     Tari Beskalan



Suatu bentuk tari gaya putri yang dipertunjukkan sebagai acara kedua setelah tarian pembukaan. Dasar tari terdiri dari rangkaian ragam gerak yang disebut Solah disusun dengan gerak penghubung tertentu yang disebut Sendi. Didalam menari tari beskalan ini kadang-kadang penarinya juga menyanyikan lagu-lagu daerah setempat. Tari putri yang bercorak demikian ternyata masih merata diseluruh jawatimur, dimana tarian ini berfungsi sebagai tari penghormatan kepada para tamu.