Senin, 24 Agustus 2015

Tari Daerah Papua

Tari Suanggi
 
Tari Suanggi adalah tarian yang berasal dari Papua Barat. Tarian ini mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian). Dari sekian banyak karya seni budaya di nusantara ini, masih sedikit referensi atau catatan yang merincikannya dengan detail, di antaranya adalah tentang keberadaan tari Suanggi.Jika kita lihat dari deskripsinya, tari suanggi adalah bentuk ekspresi masyarakat Papua Barat tentang kekentalan nuansa magis di daerah tersebut. Beberapa tarian di Papua, cenderung terkesan berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan. Seperti halnya  tari suanggi. Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit. Karl Jaspers menyebut pengalaman-pengalaman yang bisa memunculkan krisis eksistensi ini sebagai situasi batas, dan di antaranya yang paling penting ialah pengalaman menghadapi peristiwa kematian.

Tari Musyoh Papua

Menurut beberapa sumber tari Musyoh merupakan tari sakral yang berbentuk ritual dalam upaya mengusir arwah orang meninggal lantaran kecelakaan. Tarian ini umumnya di tarikan saat ada seseorang dari warga suku papua yang meninggal lantaran kecelakan dan dipercaya bahwa arwahnya itu tidak tenang. Hingga dengan dilaksanakan tarian ini maka akan membuat arwah orang tersebut dapat tenang.Tari Musyoh, Sedangkan Tari Selamat Datang yaitu tarian yang diiringi dengan musik ritmis dengan pola gerak tari dinamis yang menunjukkan keceriaan hati masyarakat dalam menyongsong tamu yang dihormati. Tari ini menampilkan beberapa kelompok penari pria dengan baju adat papua lengkap dengan tameng dan tombaknya.Tarian ini hampir menyerupai seperti tarian perang, di mana gerakan yang energik terlihat dalam memainkan tameng serta tombak, kadang-kadang diiringi nada teriakan yang khas. Itulah menjadi gerakan khas dalam tarian tersebut.

Tari Kreasi Balada Cenderawasih

Balada burung cenderawasih yang mana dikisahkan oleh Drs. Jhon Modouw  tentang kepunahan burung cenderawasih lalu digarap menjadi sebuah tari yang disebut tari balada cenderawasih. namun sayang kurang adanya tanggapan dari pemerintah dan dinas terkait untuk bisa memahami niat baik dari para seniman dan budayawan yang turut prihatin akan habitat burung cenderawasih yang semakin lama semakin punah….  kita tahu dari sekian banyaknya jenis cenderawasih cuma saat ini hanya beberapa saja yang tersisa. untuk itu para seniman membuat cerita kisah hidup dari burung cenderawasih dalam bentuk tari dan cerita agar kita semua dapat menyadari bahwa sebuh titipan yang terindah dari yang Kuasa mulai hilang dari bumi papua……  tapi sekarang saya mau ajak kitorang semua pecinta seni dan budaya… mari sama-sama berkarya dalam kontes memelihara dan menjaga habitat ini dalam lagu dan tari.


TARI YOSPAN

Bila Anda berkunjung ke Papua, mungkin pernah melihat tarian yang satu ini. Tari yospan namanya. Tari yang merupakan kepanjangan dari yosim pancar ini adalah tarian pergaulan yang sering dibawakan muda-mudi sebagai bentuk persahabatan.

Tarian ini adalah penggabungan dua tarian dari rakyat Papua, yakni tari yosim dan tari pancar. Yosim adalah tarian yang mirip poloneis dari dansa barat. Tari ini berasal dari Sarmi, kabupaten di pesisir utara Papua, dekat Sungai Mamberamo. Ada pula sumber yang mengatakan jika yosim berasal dari wilayah Teluk Saireri (Serui, Waropen). Sementara, pancar adalah tari yang berkembang di Biak Numfor dan Manokwari pada awal tahun 1960-an. 

Pada awal kelahirannya, gerakan-gerakan dalam tari pancar seperti “akrobatik” di udara, yakni gerakan jatuh jungkir-balik dari langit. Gerakannya mirip daun kering yang jatuh tertiup angin – dari pesawat tempur jet Neptune buatan Amerika Serikat yang dipakai Angkatan Udara Belanda di Irian Barat. Awalnya, tarian ini disebut pancar gas, kemudian disingkat menjadi pancar. 

Tari yosim pancar memiliki dua regu pemain yaitu regu musisi dan penari. Penari yospan lebih dari satu orang dengan gerakan dasar yang penuh semangat, dinamik, dan menarik. Beberapa jenis gerakannya yang terkenal seperti pancar gas, gale-gale, jef, pacul tiga, seka, dan lain-lain.

Keunikan dari tarian ini adalah pakaian, aksesori, dan alat musik. Alat musik yang dipakai untuk mengiringi tarian ini antara lain gitar, ukulele (juk), tifa, dan bass akustik (stem bass).

Tari yospan sudah sangat populer dan sering ditampilkan pada saat acara-acara adat, kegiatan penyambutan, dan festival seni budaya. Tari ini juga biasa ditampilkan di festival-festival budaya di berbagai negara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar